Thursday, September 17, 2020

Membangun Manusia Indonesia, Insan Cerdas Berkarakter

Membangun Manusia Indonesia, Insan Cerdas Berkarakter

Oleh:
Martonis, S.Pd.I
(Guru SMKN 1 Singkil Utara)

 

Source: Webinar 8: Mengelola Pembelajaran Adaptif, Fleksibel, dan Akomodatif: https://www.youtube.com/watch?v=19zskjSJUL8

Negara kita tidak kekurangan Sumber Daya Alam (SDA) yang merupakan hal paling vital dalam menunjang kehidupan. Kekayaan alam negara kita yang bernama Indonesia ini sangatlah beragam, bahkan ada lirik lagu yang dipopulerkan oleh Koes Plus dengan potongan lirik “Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman”. Dari lagu itu dapat kita pahami bahwa negara kita dikatakan “tanah surga” salah satunya adalah secara geografis terletak di khatulistiwa menjadikannya alam yang sangat subur. Namun kekayaan alam tersebut belum secara maksimal dapat kita gunakan untuk kemakmuran dan kejayaan bangsa kita. Padahal bangsa kita tidak kekurangan orang-orang cerdas dengan berbagai disiplin ilmu yang mengurus bangsa ini dari hulu sampai hilir. Dengan kata lain Sumber Daya Manusia (SDM) kita juga mumpuni secara intelektual dan kompetensi teknis dengan berbagai disiplin ilmu.

SDM cerdas tapi tidak berintegritas itulah realitas yang kita saksikan saat ini. Sebagai bangsa besar yang menjunjung tinggi nilai-nilai budi luhur semestinya kecerdasan generasi bangsa kita juga berkorelasi dengan etika yang baik. Namun kondisi saat ini menunjukkan kita masih belum merepresentasikan nilai-nilai mulia tersebut. Mengapa bisa demikian?

Untuk menjawab pertanyaan di atas, secara teoritis mungkin mudah untuk kita ajukan jawaban salah satunya karena Sumber Daya Manusia (SDM) kita banyak yang cerdas tapi tidak berintegritas. Dengan kata lain Insan Indonesia cerdas tapi tidak berkarakter. Cerdas berkarakter merupakan dua kata kunci penting sebagai karakteristik Insan Indonesia yang sangat dibutuhkan bangsa. Dengan memiliki kata kunci “cerdas berkarakter” generasi bangsa kita akan menjadi Insan Indonesia yang kecerdasannya bermanfaat dalam memajukan bangsa dan karakternya akan mengantarkan kita mencapai peradaban mulia.

Membangun Insan Indonesia paripurna harus menjadi generasi yang cerdas berkarakter. “Bangunlah jiwanya bangunlah badannya” begitu yang selalu kita ucapkan setiap menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dari lagu wajib tersebut yang dulunya bernama “Indonesia Merdeka” bangunlah jiwanya disebutkan lebih dahulu, secara implisit bahwa pembangunan jiwa Insan Indonesia lebih dulu dari pembangunan raga (fisik). Dalam tataran praktis, pendidikan merupakan sarana untuk pengembangan ranah afektif, kognitif dan psikomotor peserta didik. Dari semenjak sekolah dasar semestinya untuk membangun jiwa Insan Indonesia harus memberikan porsi besar kepada pengembangan pengembangan ranah afektif (sikap) peserta didik. Ranah afektif merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan emosi seperti penghargaan, nilai, perasaan, semangat, minat, dan sikap terhadap sesuatu hal. Ranah itulah bagian daripada karakter peserta didik yang berbeda dengan kemampuan intelektual yang bersifat “knowledge” (pengetahuan). Perbedaan mendasar adalah karakter dibentuk dari pembiasaan yang menjadi kebiasaan sedangkan pengetahuan didapatkan melalui belajar (transfer pengetahuan).

Jadi untuk membangun Insan Indonesia yang cerdas dan berkarakter, pengembangan ranah kognitif peserta didik harus kita tingkatkan agar kelak mereka menjadi Insan Indonesia yang bukan hanya cerdas tapi juga berkarakter. Pengembangan karakter peserta didik hanya bisa didapatkan dengan pembiasaan hal-hal baik dan perilaku positif dalam kehidupan sehari-hari. Pendidik selaku orang tua di sekolah menjadi teladan bagi peserta didik untuk membentuk karakter mereka menjadi manusia Indonesia paripurna insan cerdas berkarakter. Semoga...

Thursday, February 19, 2015

Balai Pengajian Thautiatul Mubtadi Diresmikan

Minggu Tanggal 15 Januari 2015 panitia Peresmian Balai Pengajian Thautiatul Mubtadi yang terdiri dari pengurus balai dan masayarakat Gampong Cot Gapu terlihat bersama-sama sibuk bekerja mempersiapkan acara, ada ibu-ibu lagi memotong sayur, memasak, memasang dekorasi, yang laki-laki sembelih kebiri, mengatur bangku dan lain-lain.
15 Februari 2015 menjadi tanggal penting dalam perjalanan sejarah dan eksistensi Balai Pengajian Thautiatul Mubtadi, karena pada tanggal tersebut Balai Pengajian ini diresmikan. Peresmian ini debarengi dengan kegiatan kenduri Maulid Nabi Muhammad Saw. Acara dibagi dalam dua sesi pertama peresmian berupa pemberkatan dan peusijuk yang dipimpin oleh Abon Arongan (Tgk. Sofyan Mahdi), beliau hadir tepat jam 08:30 didampingi oleh santrinya. Abon Arongan menepung tawari pimpinan balai pengajian Tgk. Sulaiman dan dewan guru.
Kemudian Tgk. Sulaiman diminta oleh Abon untuk menepung tawari santri Balai Pengajian Thautiatul Mubtadi, kemudian Abon menarik hijab kain putih yang menutup pamflet balai pengajian sebagai simbol persemian. Selanjutnya Abon berpesan kepada Thautiatul Mubtadi agar tabah dan penuh dedikasi dalam memimpin balai pengajian. Abon tidak bisa berlama-lama dalam persemian ini karena harus segera menghadiri acara Muzakarah Ulama di Paya Pasi Aceh Timur, sekitar jam setengah sepuluh Abon Arongan pamit meminta izin menuju tempat muzakarah. Acara sesi kedua berupa seremonial peresmian, acara ini lebih formal karena di hadiri oleh pejabat di Kemenag, Badan Pembinaan Pendidikan Dayah dan juga Tokoh Gampong dan Tokoh Adat.
Dalam acara ke dua ini sambutan pertama kali diberikan oleh salah seorang Tuha Lapan gampong Cot Gapu dalam sambutannya beliau memesan kepada seluruh masayarakat gampong Cot Gapu agar senantiasa membantu Balai Pengajian Tahautiatul Mubtadi, di tengah gempuran era globalisasi dan pendangkalan aqidah di Aceh Khususnya dan dunia Islam secara umum beliau berharap bahwa lembaga pendidikan Islam berupa balai pengajian dapat berperan aktif dalam membimbing umat. Selanjutnya sambutan disampaikan oleh pimpinan Balai Pengajian Thautiatul Mubtadi Tgk. Sulaiman, S,Pd beliau hanya mengutarakan sambutannya secara singkat yang intinya komitmen dan kesungguhannya akan tetap senantiasa memimpin dan mengajar di Balai Pengajian Thautiatul Mubtadi dengan sungguh-sungguh seraya memohon bantuan dan perhatian dari pemerintah dan masyarakat setempat. Tibalah saatnya sambutan dari kakankemenag Kabupaten Bireuen Bapak Maiyusri memberikan sambutan, beliau tampil maksimal dalam memberikan sambutannya, beliau sangat berharap bahwa lembaga pendidikan Islam dapat mengambil peran dalam menjaga akidah umat. Secara khusus kepada Balai Pengajian Thautiatul Mubtadi beliau berpesan agar senantiasa menjaga kualitas pengajian dengan cara meningkatkan jumlah santri yang mengajar serta guru, juga beliau mengharapkan Balai Pengajian Thautiatul Mubtadi dapat dikelola dengan manajemen yang baik. Selanjutnya sambuatan disampaikan oleh Bapak H. Abu Bakar yang mewakili BPPD Bireuen yang isinya hampir sama dengan kakankemenag, namun beliau secara khusus memaparkan jumlah lembaga pendidikan Dayah dan Balai Pengajian di Kabupaten Bireuen baik segi jumlah maupun klasifikasi lembaga tersebut serta perkembangannya secara umum di Kabupaten Bireuen. Peresmian dan tausiah selanjutnya disampaikan oleh Tgk. H. Asbahani (Menantu Abon Arongan) dalam sambuatan peresmian dan tausiahnya beliau mengutarakan beberapa hal diantaranya beliau mencoba mengingatkan kembali bahwa tugas mengemban agama Islam bukan hanya menjadi beban mereka yang sering dipanggil Teungku (Ustaz) namun merupakan tugas kita semua yang beragama Islam. Setelah selesai memberikan sambutan Beliau juga diminta secara simbolis untuk meresmikan Balai Pengajian Thautiatul Mubtadi dengan menrik kain penutup pamflet nama balai pengajian, prosesi secara simbolis ini diiringi dengan selawat kepada nabi yang dipimpin oleh syekh zikir dari Dayah Miftahul Ulum Tanoh Mirah, terlihat hadirin tamu undangan sangat khidmat mengikuti salawat seraya melihat Tgk. Asbahani menarik kain. Setelah semua prosesi peresmian selesai berikutnya sebagai penutup seremonial pembacaaan doa yang dimpin oleh Tgk. M. Yusuf selaku ketua umum pengurus IKADA (Ikatan Alumni Dayah Arongan) Pusat. Acara ini dipandu oleh MC Tgk. Martonis salah seorang tenaga pengajar di Balai Pengajian Thautiatul Mubtadi. Setelah semua rangkaian prosesi peresmian Balai Pengajian Thautiatul Mubtadi selesai para tamu undangan dipersilakan menuju meja hidangan kendur maulid.
Dengan sumber dana dan panitia seadanya Alhamdulillah acara persemian dan kenduri maulid perdana di Balai Pengajian Thautiatul Mubtadi berlangsung lancar berkat dukungan semua pihak terutama masyarakat desa Cot Gapu yang saling bahu membahu bersama menyukseskan acara ini.